CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

Rabu, 11 Februari 2009

Me vs Nursing...

Awalnya aku benar-benar gak terima kalo aku harus menjalani kurang lebih tiga tahun hidupku ke depan di PSIK. Aku sama sekali tidak penya niat untuk melanjutkan pendidikanku di sini. Sejak kelas 3 SMP, satu-satunya profesi yang paling kuinginkan hanyalah menjadi seorang psikolog.

Jadi perawat??? Memikirkannya pun tak pernah kulakukan!!! Lagipula...citra perawat di mataku saat itu terlalu buruk. Judeslah...tukang marahlah...gak ramah!!! Siapa yang mau dicap seperti itu??? Saking semangatnya meraih gelar sarjana psikologi, semua jalan berani kutempuh. Kalo lagi punya duit, buku psikologi semahal apapun akan kubeli. Demi cita-cita kataku...

Sebelum Ujian Nasional, Universitas Pelita Harapan cabang Surabaya membuka pendaftaran mahasiswa baru jalur beasiswa. Dan salah jurusan yang dibuka adalah psikologi. Saat itu aku pikir selangkah lagi cita-citaku tercapai. Aku bahkan sudah berkhayal menembus lapisan langit ketujuh seandainya suatu saat nanti aku benar-benar menjadi seorang psikolog. Pasien datang....curhat sama aku....aku dengan full bacot ngasih solusi sama pasien...abis itu pasiennya pulang!!! Dengan bermodalkan full bacot, aku bisa menghasilkan duit. Asoy....

Tapi ingin diriku memeluk gunung, apa daya tanganku buntung!!! Orangtuaku tidak setuju kalo aku kuliah di Surabaya. Padahal berkas beasiswaku tinggal dikirim. Saat itulah aku merenung apakah menjadi seorang psikolog akan benar-benar menjadi tujuan hidupku selanjutnya. Mumpung UMB dan SNM-PTN masih lama. Dan benar saja...aku tidak memilih Psikologi UI waktu UMB. Malahan PSIK UH yang menjadi pilihanku.

And now, I’m here...

Kesan pertama masuk keperawatan (pas PMB hari kedua)...wah, kakak-kakaknya baek-baek semua. Satu pertanyaan yang muncul di kepalaku saat itu adalah apakah mereka memang dididik untuk care sama orang lain??? Terus hari pertama kuliah, kesan pertamanya....CAPEK!!! Capek mendaki 72 anak tangga karena ruang kelasnya ada di lantai 4. Sarapan pagiku abis duluan buat naik tangga. Ditambah lagi dengan sistem perkuliahan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Selama ini...di pikiranku, anak kuliah itu masuknya...yaaah, jam 10 an gitu. Soalnya kakakku yang di Kehutanan biasanya pergi jam segitu atau kalao nggak, masuknya jam 1 siang gitu. Pas kuliah di keperawatan, aku smapai shock. Masuknya jam 8 pagi pulangnya nati jam 3 ato jam 4 sore. Non stop pula!!! Kayak ngulang sejarah di SMA doang!!!

Dasar gak punya niat di keperawatan, jadinya ke kampus tuh cuma sekedar ngabsen....nyumbang ketawa...terus pulang!!! Saking deny-nya, aku yang sempat mikir kalo aku gak punya masa depan di keperawatan. Sampai masih punya niat untuk SPMB tahun depan.

Setelah beberapa mnggu kuliah...pemikiranku tentang keperawatan mulai berubah. Kakak-kakak yang tidak pernah bosan memperkenalkan lebih jauh tentang keperawatan kepada mahasiswa baru, termasuk aku, cukup banyak membantu.

Puncaknya pas MBC!!! Di MBC itu aku tahu kalo keperawatan punya banyak orang-orang hebat. Salah satunya Ns. Aya yang waktu itu jadi pemateri. Di slide presentasi yang ditampilakn Ns. Aya ada satu kalimat yang benar-benar gak bisa aku lupakan dan itulah kalimat yang akhirnya membuatku betah dan bertahan sampai sekarang di PSIK.

Kalo gak salah kalimatnya kayak gini....”Sebuah kebahagiaan menjadi perawat adalah bisa menyentuh bagian terdalam dari kehidupan orang lain”. Kurang lebih seperti itu soalnya kalimat aslinya dalam bahasa Inggris. Keren aja...menyentuh bagian terdalam dari kehidupan orang lain!!! Tidak semua orang memiliki kesempatan walaupun hanya sekedar mengintip kehidupan orang lain. Tapi perawat...bukannya mengintip, bahkan memiliki kesempatan untuk menyentuh ”bagian” itu.

Sejak saat itu.. hatiku terus kuniatkan untuk tetap bertahan di keperawatan dan seiring berjalannya waktu paradigmaku mulai diubah.

Apalagi aku mulai diperkenalkan dengan profesi perawat yang sebenarnya oleh dosen-dosen di beberapa mata kuliah jurusan. Dengerin cerita-ceritanya dosen pas di klinik semakin menambah rasa penasaranku tentang profesi seorang perawat.

Sayangnya, profesi perawat masih dipandang sebelah mata. Harapan aku ke depan mudah-mudahan perawat bisa disejajarkan dengan profesi yang lain. Tidak ada lagi istilah ”perawat hanyalah pembantu dokter”. Kalo selama ini perawat masih dicap sebagai manusia ”judes” di rumah sakit, mudah-mudahan ke depan itu berubah menjadi perawat adalah manusia yang lembut, baik hati, gak sombong, rajin nabung...hehe.

Memang seharusnya seperti itu kan sosok seorang perawat!!!

HIDUP KEPERAWATAN!!!

HIDUP PSIK UH!!!

2 komentar:

Anonim mengatakan...

kuliah di surabaya enak lhoo...
hweehee.. tp UH itu apa seh..?

welcome TO ShiRa's Empire mengatakan...

UH...itu universitas hasanuddin..

makasih yaah dah comment...